BENGKUANG
(Martadewa,2012)
Sistem takson:
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae
Genus: Pachyrhizus
Spesies: Pachyrhizus erosus (L.) Urban
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae
Genus: Pachyrhizus
Spesies: Pachyrhizus erosus (L.) Urban
(Cakmus,2012)
Nama umum
Indonesia:Bangkuang, [bengkuang, bengkoang (Jawa)], singkuang,
bangkuwang (Sunda)
Inggris:Yam Bean Melayu:Sengkuang, Sangkung
Thailand:Man kaeo, hua pae kkua
Pilipina:Sinkamas
Deskripsi
Bengkuang atau
bengkoang (Pachyrhizus erosus) dikenal dari umbi dan asinan atau
dijadikan masker untuk menyegarkan wajah dan memutihkan kulit. Tumbuhan yang
berasal dari Amerika tropis ini termasuk dalam suku polong-polongan atau
fabaceae. Di tempat asalnya, tumbuhan ini dikenal sebagai xicama atau jicama.
Bengkong, tanaman
sayuran berumbi yang tumbuh di Amerika Selatan dan Tengah, Asia Selatan, Asia Timur,
serta Asia Pasifik; merupakan suatu sumber protein dan minyak benih yang
digunakan dalam industri makanan di wilayah-wilayah ini. Serpahin Zanklan,
seorang ilmuwan di Centre Songhai di Porto-Norvo, Benin, menyelidiki tanaman
bengkoang untuk potensi tumbuhnya dan potensi produksi makanan dalam kondisi
iklim Afrika Barat.
Bengkuang
merupakan liana tahunan yang dapat mencapai 4-5 meter. Sedangkan akarnya dapat
mencapai 2m. Batangnya menjalar dan membelit dengan rambut-rambut halus yang
mengarah ke bawah.Habitus Semak, semusim,
membelit Batang Bulat, berambut, hijau.
Daun majemuk
menyirip beranak daun 3, bertangkai 8,5-16 cm. anak daun bundar telur melebar,
dengan ujung runcing dan bergigi besar, berambut di kedua belah sisinya; anak
daun ujung paling besar, bentuk belah ketupat, 7-21 × 6-20 cm.
Bunga berkumpul
dalam tandan di ujung atau di ketiak daun, sendiri atau berkelompok 2-4 tandan,
panjang hingga 60cm, berambut coklat. Tabung kelopak bentuk lonceng,
kecoklatan, panjang sekitar 0,5 cm, bertaju hingga 0,5 cm. Mahkota putih ungu
kebiru-biruan, gundul, panjang lk. 2 cm. Tangkai sari pipih, dengan ujung
sedikit menggulung; kepala putik bentuk bola, di bawah ujung tangkai putik,
tangkai putik di bawah kepala putik berjanggut. Buah polong bentuk garis,
pipih, panjang 8-13 cm, berambut, berbiji 4-9 butir.
Buah bengkuang
termasuk buah polong, yang berbentuk pipih dengan panjang 8-13 cm. Memiliki
rambut-rambut halus pada permukaan polongnya. Polong berisi 4-7 butir biji yang
dipisahkan oleh sekat.
Biji bengkuang
berbentuk persegi membundar, biji pipih dan berwarna hijau kecoklatan atau
coklat tua kemerahan. Bijinya mempunyai kulit yang tidak terlalu tipis. Plumula
atau embrio batang akan tumbuh baik dan berkembang dalam biji dan terletak
antara dua kotiledon atau daun biji. Sehingga biji tidak selalu mudah mengalami
kerusakan akibat musim hujan dan musim kering.
Tumbuhan ini
membentuk umbi akar (cormus) berbentuk bulat atau membulat seperti
gasing dengan berat dapat mencapai 5 kg. Kulit umbinya tipis berwarna kuning
pucat dan bagian dalamnya berwarna putih dengan cairan segar agak manis.
Bengkuang
merupakan tanaman yang mempunyai sistem perakaran tunggang, dimana panjang akar
dapat mencapai 2 meter. Akar bengkuang memiliki kemampuan untuk bersimbiosis
dengan Rhizobium yang dapat menambat nitrogen dari udara bebas.
Batang tanaman
bengkuang menjalar dan membelit dengan rambut-rambut halus yang mengarah ke
bawah. Tinggi batang dapat mencapai 4-5 m. Pada praktek budidayanya, batang
bengkuang dipangkas untuk mendapatkan umbi yang besar. Pemangkasan dapat
dilakukan hingga 5 kali hingga panen.
Dalam sebuah artikel
yang dipublikan pada jurnal Crop Science, Zanklan melaporkan bahwa terdapat
sekitar 34 genotipe bengkoan yang tumbuh dengan dan tanpa perpindahan bunga
pada satu tempat kering dan tempat teririgasi. Dari 33 sifat yang diukur,
hampir semua menunjukkan variasi genetika yang besar. Sebagai tambahan,habitat
dan penyebaran yang mudah dari benih-benihnya membuat tanaman ini sangat
diinginkan oleh para pemula.
Manfaat
bengkuang diantaranya yaitu menghilangkan flek
hitam bekas jerawat , masker wajah, lulur saat mandi, memperindah dan
menghilangkan noda hitam pada kantung mata.
Umbinya
mengandung gula, pati, dan fosfor serta kalsium. Umbi ini juga memiliki efek
pendingin karena mengandung kadar air 86-90%. Rasa manis berasal dari suatu
oligosakarida yang disebut inulin (bukan insulin) yang tidak bisa dicerna tubuh
manusia. Sifat ini berguna bagi penderita diabetes atau orang yang berdiet
rendah kalori.
Umbi bengkuang
biasa dijual orang untuk dijadikan bahan rujak, manisan ataupun asinan, atau
dicampurkan dalam masakan tradisional seperti tekwan. Umbi bengkuang sebaiknya
disimpan pada tempat kering bersuhu 12 °C hingga 16 °C. Suhu lebih
rendah mengakibatkan kerusakan. Penyimpanan yang baik dapat membuat umbi
bertahan hingga 2 bulan.
Walaupun
umbinya dapat dimakan, bagian bengkuang yang lain sangat beracun karena
mengandung rotenon sama seperti tuba. Racun ini sering dipakai untuk membunuh
serangga atau menangkap ikan, terutama yang diambil dari biji-bijinya.
Umbi bengkuang
berkhasiat sebagai obat beri-beri dan penghalus kulit. Daunnya berkhasiat
sebagai obat demam, sedang bijinya berkhasiat sebagai obat sakit kulit. Untuk
obat beri-beri dipakai 300 gram umbi bengkuang, dikupas dan dicuci kemudian
dimakan sehari dua kali.
JERUK NIPIS
(Lazyflowerisme,2012)
Sistem takson:
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Sapindales
Famili: Rutaceae
Genus: Citrus
Spesies: Citrus aurantifolia (Christm.) Swing
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Sapindales
Famili: Rutaceae
Genus: Citrus
Spesies: Citrus aurantifolia (Christm.) Swing
(Cakmus,2012)
Nama umum
Indonesia:Jeruk nipis, jeruk mipis, jeruk pecel
Inggris:Lime Melayu:Limau nipis, limau asam
Vietnam:Chanh vo mong, chanh ta
Thailand:Manao Pilipina:Dayap
Deskripsi
Jeruk nipis
(Citrus aurantifolia) dikenal sebagai dengan nama lokal jeruk pecel(Jawa),
limau asam atau limau nipis(Malaysia), di Eropa dan Amerika jeruk nipis disebut
lime,sour lime atau common lime.
Asal usul dan
penyebaran geografis jeruk nipis diduga berasal dari India sebelah utara yang
bersebelahan dengan Myanmar, atau Malaysia bagian utara. Namun menurut
Swinggle, jeruk nipis ini berasal Asia Tenggara.
Jeruk nipis
dibudidayakan di seluruh daerah tropis dan subtropis. Sekarang pohonnya ada
yang tumbuh liar, setengah liar dan dibudidayakan di areal yang cukup luas.
Jenis jeruk ini tidak menuntut persyaratan yang khusus, sebab tumbuhan ini
dapat tumbuh di daratan rendah hingga ketinggian 800 meter di atas permukaan
laut dengan PH antara 5,5-6. Sehingga habitatnya banyak tumbuh di pekarangan
rumah ataupun kebun.
Habitus Jeruk
nipis ini termasuk ke dalam tumbuhan perdu,tumbuh sebagai pohon kecil bercabang
lebat, tetapi tidak beraturan. Tajuknya hijau, tinggi pohon antara 1,5 - 5m.
Ranting-ranting berduri pendek, kaku dan tajam.
Daunnya
berselang-seling, berbentuk lonjong sampai bundar dan berukuran (4-8)cm x
(2-5)cm. Pinggiran daunnya bergerigi kecil, dan tangkai daunnya bersayap
sempit. Produktivitas jeruk nipis sangat bergantung dari umur, kondisi tanaman,
keadaan iklim, kesuburan tanah dan pemeliharaan tanaman. Di Indonesia, jeruk
nipis bisa berbunga dan berbuah secara serempak serta bisa berlangsung
sepanjang tahun.
Bunga jeruk
nipis berbentuk tandan pendek, berada pada ketiak daun ketika baru merekah.
Banyaknya bunga pertandan sekitar 1-10 kuntum. Bunga putih terlihat ketika
kuncup. Daun kelopaknya berbentuk cawan dan bercuping sekitar 4-6. Mahkota
bunga sekitar 4-6 helai, benang sari berjumlah 20-25 utas. Tangkai putiknya
mudah dibedakan dengan bakal buah.
Untuk
berkembang, buah jeruk nipis memerlukan waktu 5-6 bulan, sejak muncul bunga
sampai siap dipanen. Buah masak pohon akan berubah warna menjadi hijau
kekuningan. Jika buah tersebut masih berwarna hijau, itu berarti masih
menandakan bahwa jeruk nipis tersebut belum matang. Setelah mencapai tahap
penuh maka buah akan jatuh ke tanah. Jeruk nipis termasuk kedalam buah buni.
Bentuknya bulat sampai bulat telur. Diameter buahnya sekitar 3-6 cm, ketebalan
kulit buahnya berkisar 0,2-0,5 mm dan permukaannya memiliki kelenjar yang
banyak sekali.
Biji jeruk
nipis berukuran kecil, bernas, dan permukaan licin. Bijinya berbentuk bulat
sungsang, berwarna pucat dan memiliki embrio berwarna putih yang bersifat
polyembrioni.
Jeruk nipis
jarang diperbanyak secara okulasi atau grafting. Perbanyakan bibit pada umumnya
orang melakukannya secara cangkokan. Dengan bibit cangkokan, jeruk nipis sudah
menghasilkan buah pada tahun kedua. Akan tetapi kelemahannya perakaran dangkal
sehingga tidak tahan terhadap kekeringan dan pohon mudah roboh. Sedangkan pada
pohon jeruk nipis yang ditumbuhkan dari semaian biji memiliki perakaran yang
dalam sehingga tahan terhadap kekeringan dan dapat tetap bertahan agar tidak
mudah roboh.
Banyak manfaat
yang bisa diambil dari jeruk nipis. Salah satunya adalah membuat kulit menjadi
putih dan halus. Jeruk nipis merupakan bahan dasar ramuan obat kecantikan
tradisional di Indonesia. Hampir semuanya mencantumkan nama jeruk nipis sebagai
bahan dasar, baik buah maupun daunnya. buah jeruk kaya akan vitamin dan mineral
yang baik untuk kesehatan tubuh. Dalam kandungan 100 g jeruk nipis, terdapat
kalori 51 kal, protein 0,9 g, lemak 0,2 g, karbohidrat 11,4 g, mineral 0,5 g,
kalsium 33 mg, fosfor 23 mg, besi 0,4 mg dan asam askorbat 49 mg.
Selain memiliki
kandungan vitamin C yang tinggi, jeruk nipis juga mengandung asam sitrat, asam
amino (triptofan, lisin), minyak atsiri (sitral, limonen, felandren, lemon
kamfer, kadinen, gerani-lasetat, linali-lasetat, aktilaldehid, nildehid) damar,
glikosida, asam sitrun, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang vitamin B1 dan
C. Sedangkan daun, buah dan bunganya mengandung minyak terbang.
Rasa jeruk
nipis yang masam bisa membantu membersihkan nikotin yang terdapat pada gigi dan
mulut orang yang suka merokok. Di Indonesia jeruk nipis sering dimanfaatkan
untuk mengatasi berbagai macam penyakit seperti disentri, sembelit, ambeien,
haid tak teratur, difteri, jerawat, kepala pusing atau vertigo, suara serak,
batuk, bau badan, menambah nafsu makan, mencegah rambut rontok, ketombe, flu,
demam, terlalu gemuk, amandel, penyakit anyang-anyangan (kencing terasa sakit),
mimisan, dan radang hidung.
Jeruk nipis
juga efektif mencegah timbulnya batu ginjal. Jeruk nipis mengandung sitrat yang
tinggi, sementara banyak penderita batu ginjal memiliki kadar sitrat yang
rendah. Kandungan sitrat jeruk nipis lokal (citrus aurantifolia swingle yang
bulat) sepuluh kali lebih besar dibanding kandungan sitrat pada jeruk keprok
atau enam kali lipat dari jeruk manis. Kandungan sitratnya mencapai 55,6 gram
per kilogramnya.
AAK.1994.Budidaya Tanaman Jeruk.Yogyakarta:Penerbit
Kanisius
Ashari, Prof. Ir.Sumeru. 2004. Biologi Reproduksi Tanaman
Buah-buahan Komersial. Malang:Bayumedia Publishing
Heyne, k. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid 2. Jakarta:
Sarana Wana Jaya
Sarwono, B.2004.Khasiat dan
Manfaat Jeruk Nipis.Bandung:Gramedia
Steenis, CGGJ Van. 2005. Flora Untuk Sekolah di Indonesia.
Jakarta: PT Pradnya Paramita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar